Saat masa pandemic dimana anak-anak usia dini diharuskan belajar dari rumah, sehingga hal tersebut menghambat minat dan akses anak dalam belajar, para guru dan juga orangtua perlu memaksimalkan pembelajaran bagi anak usia dini agar anak tetap berkembang dengan maksimal, tentu semua pihak berupaya untuk memberikan yang terbaik pada anak, salah satunya meningkatkan literasi anak usia dini, dimana anak usia dini yang akan memasuki sekolah dasar perlu bimbingan lebih untuk dapat mengenal dan menguasai literasi bagi anak usia dini. Seperti apa literasi bagi anak usia dini? Literasi bagi anak usia dini adalah kegiatan yang mencakup:
- Kemampuan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung.
- Kemampuan berpikir kritis
- Persiapan memasuki dunia sekolah
Akan menjadi sesuatu yang sulit bagi anak saat memasuki dunia sekolah dasar bila literasi sejak dini tidak dikenali dan dibiasakan. Pada usia 2-6 tahun menjadi masa yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak karena masa itu terjadi sebuah perkembangan yang pesat. Untuk dapat memaksimalkan perkembangan tersebut, langkah apa saja yang dapat dilakukan oleh orangtua dan guru untuk mendampingi anak usia dini dimasa emasnya?
Begitu banyak Langkah yang dapat ditempuh dan salah satunya adalah dengan rutin memberikan cerita kepada anak. Reading Aloud merupakan langkah sederhana yang dapat dilakukan namun memiliki manfaat yang banyak sekali terlebih jika rutin dilakukan bersama ananda. Adapun manfaat yang didapatkan dari kegiatan reading aloud menurut Siti Yumnah, diantaranya:
1. Menstimuslasi think aloud
Membaca nyaring dapat mestimulasi anak untuk berpikir kritis. Nilai moral yang terkandung dalam cerita tersebut akan membawa anak pada sikap yang lebih kritis, dan kreatif.
2. Mengenalkan Literasi
Saat membaca nyaring anak akan menyimak intonasi, ilustrasi dan kata-kata yang ada pada buku yang sedang ia simak. hal ini membuat anak semakin memperkaya kosa kata, kemampuan mendengar dan berbicara. Kemampuan ini nantinya akan membuat anak lebih cepat belajar menulis dan membaca.
3. Membangun Keakraban
Adanya interaksi yang dekat saat kegiatan ini akan membangun chemistry antara orangtua dan anak, begitu juga dengan guru dan murid. Menjadi satu kegiatan yang menyenangkan untuk membangun keakraban.
Read Aloud dapat dilakukan setiap hari dimana orangtua dan guru perlu memiliki jadwal membaca sekitar 10-15 menit di tiap harinya. Read Aloud yang dilakukan dengan konsisten akan membuahkan hasil yang maksimal. Tentunya ini juga dibarengi dengan suasana kondusif. Menurut Tarigan (1979) dalam Siti Yumnah Adapun teknik membaca nyaring agar semakin menarik terdapat dua tahapan yaitu tahap persiapan dan tahap pelakasanaan , berikut hal yang dapat dilakukan pada tahap persiapan diantaranya :
- Mencari buku yang tepat dan sesuai dengan tahapan perkembangan anak yang akan dibacakan. Dalam hal ini ada yang perlu diperhatikan diantaranya adalah :
- Sesuaikan cerita dengan rentang usia anak.
- Pilihlah cerita yang membuat kita senang baik dari cerita ataupun ilustrasinya
- Pilihlah cerita yang menarik, yang memiliki dialog dan muatan emosional sesuai dengan usia dan latar belakang anak.
- Pilih cerita yang menggambarkan sehari-hari
- Berikan cerita yang baru didengar oleh anak
2. Baca terlelebih dahulu sebelum membacakannya kepada anak
3. Berikan cerita sesuai dengan perkembangan anak
4. Ajak anak memilih ceritanya
Kemudian jika sudah selesai dalam tahap persiapan, Teknik yang dapat dilakukan pada tahap pelaksanaan ini yaitu :
- Membacakan dengan penuh kasih sayang
- Baca perlahan, ekspresif dan semenarik mungkin
- Gunakan body language
- Gunakan efek drama, seperti menangis, merengek, tekejut, marah dan senang, lambat, cepat sesuai dengan karakter cerita.
- Bila memungkinkan bertanya kepada anak tentang cerita tersebut
- Biarkan anak bertanya mengenai cerita yang disimaknya
- Jadikan kegiatan ini sebagai cara untuk berdiskusi dengan anak
Dari point diatas tentunya telah kita ketahui bahwa Read Aloud dapat meningkatkan kemampuan literasi anak usia dini. Adapun kegiatan ini tidak akan memberikan hasil maksimal jika tdak dilakukan dengan terus menerus. Sulitlah kita berharap anak-anak memiliki kemampuan literasi yang baik tanpa diiringi stimulus dari orang dewasa secara terus menerus.
Masa pandemi yang masih berlangsung ini tentu membuat anak jenuh dengan terbatasnya akses dan ruang mereka untuk belajar sesuatu, untuk itu read aloud menjadi satu kegiatan yang menyenangkan untuk mengurangi kejenuhan anak belajar dan bermain di dalam rumah. Tidak hanya anak yang terhibur tapi orang dewasa pun merasa puas dan bahagia melihat antusiasme anak, dan tentu saja orang dewasa pun dapat belajar dari cerita yang dibacakan dan diskusi bersama anak.